Rabu, 30 Januari 2019

Saung Tumaritis

Dikutif dari postingan Azzahra handicraft di post media sosialnya 😁😀😂
"Berkarya di hidupku....
Karena karya penting untukku....
Arti dari pribadi...
Tuk mereka yang mau berbakti...
Hasil....
Bukanlah tujuan akhir....
Faktanya...adalah..
..aku dan separuh waktuku....
Biarlah jadi saksi untuk hidup dalam pengabdianku....."

Sabtu, 19 Januari 2019

Kesederhanaan yang Menginspirasi


Kesederhana, mungkin itulah kata yang paling tepat yang di ucapkan oleh kami, di sebuah desa yang terpencil namun kini mulai terbawa arus modernisasi, tapi tak apalah toh nyatanya kemajuan zaman memang harus berlanjut, namun jangan sampai menggerus akar kehidupan yang selama ini nenek moyang ajarkan hilang, jangan sampai tanah subur ini hilang karena tidak ada lagi anak muda yang mau bertani.
Sobat, teruslah berkarya teruslah berpegang teguh pada semboyan kita "Sajengkalbermangfa'at", mungkin hanya setitik debu pengabdianmu pada ibu pertiwi ini, namun kerja keras pengabdianmu itu nyata tanpa basa basi, sepetak lahan serta kebun pekaranganmu tetap hijau subur indah dipandang mata. Semoga keberkahan selalu meliputi kehidupanmu sehari-hari. Aamiin...


Jumat, 18 Januari 2019

Kuksa

Kuksa adalah gelas tradisional dari daerah skandinava (eropa utara). Pada awalanya dulu, kuksa dibuat dari bonggol pohon Birch.
Pembuatannya dengan cara mengambil bonggol tersebut dari pohonnya, kemudian dibentuk sedemikian rupa dengan cara dan peralatan yang masih sangat tradisional sehingga terbentuk suatu wujud baru yang menyerupai gelas atau gayung dan digunakan sebagai tempat minum.
Juga akrab bagi penggiat bushcraft di wilayah eropa, semoga artikel yang kami tulis bermanfa'at. Terimakasih

Di blog ini kami tidak berjualan, namun apabila anda beminat anda dapat menghubungi rekan kami disini.

Kuksa yang kami jual dibuat dengan material pohon nangka, yang dikerjakan dengan cara dan alat yang lebih modern, sehingga lebih terjamin kualitasnya dan tentu saja dapat dijual dengan harga yang relatif  ekonomis.

Espalier Pohon Jeruk



Kebanyakan orang ingin memiliki tanaman sendiri, namun kadang terbentur  tempat ,waktu, proses perawatan dll. atas dasar itu kami menulis artikel ini dengan maksud hanya saling berbagi ideas, dan semoga bermanfaat dan tentunya menjadi berkah bagi kita semuanya, Aamiin...

untuk lebih jelasnya bisa dilihat di video diatas, namun ma'af artikel yang kami tulis tidak terperinci secara jelas, hanya sealakadarnya dan peralatan seadanya, hanya memanfa'atkan material yang ada, yang tentunya akan ramah lingkungan sarta ekonomis. Munkin suatu sa'at nanti atas rhido Alloh SWT. Kami akan posting artikel tentang Espalier secara terperinci dan lebih jelas.

Terimakasih... Semoga bermanfa'at

Kamis, 17 Januari 2019

Ngabaladah

Berawal dari obrolan ringan tentang idea bagai mana memanfa'atkan lahan sempit, mungkin terdengar cukup gila ingin menanam pohon yang tumbuh besar di lahan sepetak yang sempit (pekarangan rumah).
Tapi tidak ada hal yang sulit kalau kita mau belajar dan berinovasi. Obrolan demi obrolan berlangsung di barengi dengan senda gurau, sampai akhirnya munculah idea untuk membuka lahan perkebunan yang luas arealnya cukup besar (ukuran bagi kami) sekitar 200 bata, yang berlokasi di Kab.Tasikmalaya bagian barat berbatasan dengan Kab.Garut. Pemilik lahan tersebut mempunyai cita-cita ingin belajar melestarikan alam, menghijaukan kembali kampung kelahirannya yang kini mulai gundul dimakan zaman terseret arus zaman now hehehe... 😅


terutama beliau ingin memanfa'atkan lahan yang kurang produktif yang selama ini ditanami pohon albasia dengan hasil yang kurang memuaskan, menjadi lebih efesien dan optimal. sebagai perhitungan, lamanya waktu untuk masa panen kayu albasia memerlukan rentang waktu sekitar 5th baru bisa di tebang, dan kemudian menanam bibit baru lagi dan menunggu waktu panen lagi 5th kemudian bahkan lebih tergantung besarnya pohon tersebut, atas hal itu beliau berkeinginan gimana caranya dengan sekali penanaman (sekali modal awal) untuk tahun2 berikutnya tingal panen memetik hasil, dan gimana caranya agar setidaknya dapat memberikan motivasi bagi masyarakat sekitar untuk kembali menghijaukan daerah tersebut, dan tentunya akan menjadi salah satu penunjang meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut. Maka dipilihlah metode "Sajeungkal oge kudu manfa'at" (setiap jengkal tanah dimanfaatkan/ditanami) yang meng adopsi dari berbagai sistem budidaya bercocok tanam seperti espalier, tree shapes, media tumpang sari dll. pada Tanggal 10 Januari 2019 kami mulai melakukan survei, tampa kami sadari hari tersebut adalah Hari Sejuta Pohon Sedunia, dan semoga pula apa yang kami cita-citakan memberikan sumbangsih yang bermanfa'at bagi semuanya.

"Semoga cita-cita kami dapat terwujud dan bermanfa'at bagi semuanya dan tentunya menjadi berkah dunia akhirat dan mendapatkan Ridho Illahi Robbi, Aamiin..."